INSTALASI PENANGKAL PETIR


Penangkal petir adalah alat untuk mengamankan sebuah tempat dari petir dengan batasan - batasan tertentu. Cara kerja penangkal petir adalah mendekatkan ion positif listrik yang ada di bumi dengan ion negatif listrik yang berada dibawah awan. Sehingga ion positif listrik yang terkumpul diujung splitzer penangkal petir dengan ion negatif listrik dibawah awan terjadi saling tarik menarik dan terjadilah petir dan energi dari petir tersebut disalurkan ke bumi melalui penangkal petir tersebut, sehingga tempat di bawah penangkal petir jadi aman dari petir.



Penangkal petir dibagi menjadi dua type, sebenernya tidak hanya 2 type namun yang sering dipakai hanya 2 type. 

1. Penangkal petir konvensional
Penangkal petir konvensional adalah penangkal petir yang menunggu sambaran petir karena hanya mengumpulkan ion positif di ujung penangkal petir. Penangkal petir konvensional terbuat dari tembaga yang dibuat berujung runcing. Kenapa berujung runcing ? Karena energi listrik cenderung berkumpul di bagian yang kecil untuk lebih mudah pelepasan energinya. Radius pengamanan penangkal petir konvensional terbatas karena hanya membentuk sudut 45° kearah atas.

Contoh splitzer



2. Penangkal petir electrostatis 
Penangkal petir elektrostatis merupakan penangkal petir modern dengan menggunakan sistem E.S.E ( Early Streamer Emision ). Sistem E.S.E bekerja secara aktif dengan cara melepaskan ion positif dalam jumlah besar ke lapisan udara sebelum terjadi sambaran petir. Pelepasan ion ke lapisan udara secara otomatis akan membuat sebuah  jalan untuk menuntun petir agar selalu memilih ujung terminal ini dari pada area sekitarnya. Dengan sistem E.S.E ini akan meningkatkan area perlindungan yang lebih luas dari pada sistem  konvensional. Komponen ini telah mendapat rekomendasi dari dinas tenaga kerja karena tidak mengandung radiasi radio aktif yang dapat berbahaya bagi manusia yang berada disekitarnya. Waktu kami di Japanis hotel project, kami menggunakan penangkal petir Kurnz R85, yang artinya radius keamanan dari petir 85 mtr.


Instalasi dan pengetesan penangkal petir. Penangkal petir dibagi jadi 3 bagian, yaitu grounding sebagai tempat pelepasan energi petir. Penghantar petir sebagai tempat lewatnya energi petir. Splitzer yang berfungsi sebagai tempat berkumpulnya ion positif dan penyebar ion positif.

Cara pembuatan grounding ada dua cara :
1.Cara pasak.
Untuk saat ini cara pasak adalah yang paling efisien dan sering banyak digunakan. Yaitu dengan mengebor tanah sedalam 6 sampai 12 mtr untuk mendapatkan tahanan dibawah 5 ohm. Penghantarnya menggunakan pipa galvanis berisi kabel bc 50 atau 70 mm dan berujung splitzer yang disambung dengan cor timah. Dan diurug menggunakan lumpur / semen grounding agar grounding terhubung sempurna.

2.Cara hamparan.
Cara ini biasanya dilakukan kalau cara pasak tidak mendapatkan hasil dibawah 5 ohm. Ada dua cara untuk membuatnya, yang pertama dengan menghampar kabel bc di dalam tanah sedalam 1 sampai 2 meter dan ditimbun dengan humus / semen grounding. Yang kedua dengan cara memasak sedalam + 1,5 mtr beberapa tempat dalam satu line, setelah itu gabung semua pasak grounding menjadi satu.

Penghantar petir.
Penghantar petir biasanya menggunakan kabel nyy / nya 50 atau 70 mm, yang ditempatkan di dalam tiang pipa penangkal petir. Mengapa tidak menggunakan kabel bc ? Karena kabel bc tidak mempunyai isolator dan sehingga arus bisa bocor ke batang / tiang penangkal petir.

Splitzer.
Splitzer konvensional atau electrostatis ditempatkan diujung paling atas dan di cor menggunakan timah



Catatan : untuk pemeliharaan / pengecekan buat sertifikasi pastikan saat melakukan pengukuran tahanan joint kabel bc di bak control di lepas. Karena kalau tidak dilepas hasil pengukuran tidak akurat karena adanya ion positif yang ada dlm kabel penghantar.


EmoticonEmoticon